1. Data Publikasi
a. Judul
artikel :
Semakin Banyak Teman, Semakin Kuat Koneksi di Dalam Otak
b.
Penulis :
Rahma Lillahi Sativa
d. No/tanggal : 19/11/2013
e. No.
halaman : 2
f. Tema
: Kesehatan
2. Ringkasan :
Orang
yang memiliki banyak teman memiliki koneksi yang lebih baik ketimbang yang
hanya punya satu atau dua teman saja. Berdasarkan penelitian oleh tim peneliti
oxford university bahwa hampir separuh bagian otak partisipan yang memiliki
banyak teman terlihat lebih besar dari pada bagian otak partisipan yang punya
beberapa teman saja. Namun penguatan koneksi sebagian otak yang terjadi pada
orang-orang yang pandai bersosialisasi berakibat pada penyusutan bagian otak
lain yang jarang digunakan ketika mereka bersosialisasi
3. Keunggulan dan Kelemahan
a. Keunggulan
-
Artikel ini menyadarkan kita akan manfaat
memiliki teman yang banyak
-
Inspiratif,
-
Kata-katanya mudah dipahami
-
Dapat dipercaya sebab artikel tersebut
menyertakan bukti yakni sebuah penelitian.
b.
Kelemahan
-
Terdapat kata asing yang sulit dipahami
4. Kesimpulan :
Artikel
ini baik dibaca untuk siapapun terutama kaum muda karena sangat
inspiratif.fakta yang ada membuat orang yang menghabiskan sebagian besar
waktunya untuk berteman merasa lebih percaya diri akan kualitas otak yang
dimiliki.
5. Saran :
Manfaatkan
waktu yang ada untuk melakukan kegiatan yang positif seperti bersosialisasi
dengan baik hingga memiliki banyak teman yang bermanfaat pada kualitas otak
serta manfaat dibidang lainnya.
6.
Lampiran :
Studi:
Semakin Banyak Teman, Semakin Kuat Koneksi di Dalam Otak
Jakarta, Kabar gembira bagi orang-orang
yang mempunyai banyak teman. Selain dianggap anak gaul tentunya, sebuah studi
menemukan orang yang punya banyak teman memiliki koneksi otak yang lebih baik
ketimbang orang yang hanya punya satu-dua teman saja.
Temuan ini diungkapkan tim peneliti dari
Oxford University yang menanyai 18 pria dan wanita berapa banyak teman yang
mereka temui dan teman yang mereka ajak bicara di telepon atau via email dalam
sebulan belakangan.
Ternyata rata-rata setiap partisipan
mengontak sekitar 20 teman dalam kurun sebulan belakangan, namun beberapa di
antaranya mengaku berkomunikasi dengan lebih dari 40 teman sekaligus. Ada juga
yang hanya melakukan kontak dengan 10 teman saja.
Kemudian setelah otak partisipan
dipindai, hasilnya menunjukkan hampir separuh bagian otak partisipan yang punya
banyak teman terlihat lebih besar daripada bagian otak partisipan yang punya
beberapa teman saja. Dan terbukti semakin banyak teman yang mereka miliki,
makin besar bagian otak yang dimaksud.
Salah satu bagian otak yang berkaitan
dengan kemampuan bersosialisasi adalah anterior cingulate cortex. Dari scan
otak partisipan terlihat koneksi antara anterior cingulate cortex dengan bagian
otak lainnya (terutama yang berfungsi mencatat rekam jejak tentang apa yang
orang lain lakukan, pikirkan dan rasakan) ternyata terlihat lebih kuat pada
para sosialita.
"Pada orang-orang yang pandai
bersosialisasi, mungkin kuatnya koneksi di dalam otak menyebabkan komunikasi
antarbagian otaknya begitu lancar sehingga proses mengolah informasinya jadi
lebih efisien dan lebih cepat," terang peneliti MaryAnn Noonan seperti
dilansir Daily Mail, Selasa (19/11/2013).
Temuan ini juga memastikan hasil riset
peneliti terhadap sekumpulan monyet, dan keduanya menunjukkan fakta yang sama.
Hal ini membuat peneliti menduga jika orang-orang yang lebih pandai
bersosialisasi bukannya terlahir dengan otak yang 'lebih terkoneksi' sehingga
mereka mudah mencari teman.
Peneliti percaya orang yang punya banyak
teman menggunakan bagian otak tertentu lebih sering daripada lainnya, sehingga
mereka dapat mempertahankan pertemanan atau tetap bisa bertahan meski berada di
tengah-tengah masyarakat yang tuntutan sosialnya tinggi.
"Saya dapat katakan otak berubah
sebagai respons terhadap pelebaran ukuran jaringan sosial seseorang. Tapi bukan
berarti tak ada pengaruh genetik di balik hal itu, karena jika Anda berasal
dari keluarga yang pandai bersosialisasi maka otak Anda juga akan cenderung
begitu," tegas Dr. Noonan.
Kendati begitu, terjadinya penguatan
koneksi sebagian otak yang terjadi pada orang-orang yang pandai bersosialisasi
berakibat pada penyusutan bagian otak lain yang jarang digunakan ketika mereka
bersosialisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar