KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya
panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Dalam makalah ini saya membahas
mengenai manfaat bersosialisasi.
Saya sangat berharap makalah ini
dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai
manfaat berosialisasi dengan baik. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa sarana yang membangun kemudian saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membimbing serta memberikan
pengarahan dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah
sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
membangun demi perbaikan di masa depan.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita sekalian.
Depok, 28 November 2013
Roby Farhan
DAFTAR ISI
Kata pengantar .................................................................................................
ii
Daftar isi ..................................................................................................
iii
BAB 1.PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ................................................................................................
1
1.2 Rumusan masalah ...............................................................................................
2
1.3 Tujuan penulisan ................................................................................................
2
BAB 2.PEMBAHASAN ................................................................................................
2
BAB 3.PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................... 4
3.2 SARAN ...............................................................................................
4
Daftar pustaka ...............................................................................................
4
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer
kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi
lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah
sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi
diajarkan
peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.
Setiap kelompok masyarakatmempunyai
standar dan nilai
yang berbeda. Salah
satu bagian sosialisasi adalah berteman. Dalam perkembangan anak, berteman
dengan teman sebaya adalah salah satu tugas perkembangan yang penting dilakukan
sejak usia 3 tahun. Melalui persahabatan, manusia mampu mengembangkan hubungan erat antar
manusia dan menjadi bagian dari lingkungannya. Manusia mencari pendampingan
dari orang di sekitarnya, afeksi dan keintiman melalui persabahatan.
Sebagai suatu tugas perkembangan,
persabahatan memiliki peran besar dalam perkembangan manusia,Diantaranya :
1. Berteman
dapat menjadi sarana belajar peran dalam konteks relasi sosial, dimana anak dapat belajar bagaimana berperan secara
sosial bagi orang lain di luar hubungan keluarga (misal: membantu, kompetisi,
dll.)
2. Dalam
hubungan persahabatan berisi dengan proses menerima dan memberi, hal ini
memberikan pengalaman proses belajar “saling” (reciprocal) dan
dinamika kelompok
3. Dalam
persabahatan, anak dapat belajar memahami dan menjelaskan perilaku orang lain
4. Persahabatan
memberikan perasaan terikat dan aman karena membuat seseorang merasa diterima
dalam suatu kelompok.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
·
Apa manfaat dari orang yang pandai
bersosialisasi?
·
Apa bukti bahwa semakin seseorang pandai
bersosialisasi maka koneksi otak akan semakin lancar?
1.3 TUJUAN
PENULISAN
·
Memberikan informasi kepada orang-orang
akan manfaat memiliki banyak teman
·
Membuktikan bahwa semakin banyak
bersosialisasi maka koneksi semakin lancar
BAB
2
PEMBAHASAN
Jakarta, Kabar gembira bagi orang-orang
yang mempunyai banyak teman. Selain dianggap anak gaul tentunya, sebuah studi
menemukan orang yang punya banyak teman memiliki koneksi otak yang lebih baik
ketimbang orang yang hanya punya satu-dua teman saja.
Temuan ini diungkapkan tim peneliti dari
Oxford University yang menanyai 18 pria dan wanita berapa banyak teman yang
mereka temui dan teman yang mereka ajak bicara di telepon atau via email dalam
sebulan belakangan.
Ternyata rata-rata setiap partisipan
mengontak sekitar 20 teman dalam kurun sebulan belakangan, namun beberapa di
antaranya mengaku berkomunikasi dengan lebih dari 40 teman sekaligus. Ada juga
yang hanya melakukan kontak dengan 10 teman saja.
Kemudian setelah otak partisipan
dipindai, hasilnya menunjukkan hampir separuh bagian otak partisipan yang punya
banyak teman terlihat lebih besar daripada bagian otak partisipan yang punya
beberapa teman saja. Dan terbukti semakin banyak teman yang mereka miliki,
makin besar bagian otak yang dimaksud.
Salah satu bagian otak yang berkaitan
dengan kemampuan bersosialisasi adalah anterior cingulate cortex. Dari scan
otak partisipan terlihat koneksi antara anterior cingulate cortex dengan bagian
otak lainnya (terutama yang berfungsi mencatat rekam jejak tentang apa yang
orang lain lakukan, pikirkan dan rasakan) ternyata terlihat lebih kuat pada
para sosialita.
"Pada orang-orang yang pandai
bersosialisasi, mungkin kuatnya koneksi di dalam otak menyebabkan komunikasi
antarbagian otaknya begitu lancar sehingga proses mengolah informasinya jadi
lebih efisien dan lebih cepat," terang peneliti MaryAnn Noonan seperti
dilansir Daily Mail, Selasa (19/11/2013).
Temuan ini juga memastikan hasil riset
peneliti terhadap sekumpulan monyet, dan keduanya menunjukkan fakta yang sama.
Hal ini membuat peneliti menduga jika orang-orang yang lebih pandai
bersosialisasi bukannya terlahir dengan otak yang 'lebih terkoneksi' sehingga
mereka mudah mencari teman.
Peneliti percaya orang yang punya banyak
teman menggunakan bagian otak tertentu lebih sering daripada lainnya, sehingga
mereka dapat mempertahankan pertemanan atau tetap bisa bertahan meski berada di
tengah-tengah masyarakat yang tuntutan sosialnya tinggi.
"Saya dapat katakan otak berubah
sebagai respons terhadap pelebaran ukuran jaringan sosial seseorang. Tapi bukan
berarti tak ada pengaruh genetik di balik hal itu, karena jika Anda berasal
dari keluarga yang pandai bersosialisasi maka otak Anda juga akan cenderung
begitu," tegas Dr. Noonan.
Kendati begitu, terjadinya penguatan
koneksi sebagian otak yang terjadi pada orang-orang yang pandai bersosialisasi
berakibat pada penyusutan bagian otak lain yang jarang digunakan ketika mereka
bersosialisasi.
BAB
3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Orang yang memiliki banyak teman
memiliki koneksi yang lebih baik ketimbang yang hanya punya satu atau dua teman
saja. Berdasarkan penelitian oleh tim peneliti oxford university bahwa hampir
separuh bagian otak partisipan yang memiliki banyak teman terlihat lebih besar
dari pada bagian otak partisipan yang punya beberapa teman saja. Namun
penguatan koneksi sebagian otak yang terjadi pada orang-orang yang pandai
bersosialisasi berakibat pada penyusutan bagian otak lain yang jarang digunakan
ketika mereka bersosialisasi
3. 2 SARAN
Dalam pembentukan kepribadian pasti membutuhkan hasil
sosialisasi. Oleh karena itu marilah kita sama-sama melakukan sosialisasi yang
baik antar sesama manusia sehingga koneksi otak akan semakin
membbaik serta kepribadian yang
kita miliki akan baik pula.
Daftar pustaka