Imbalan adalah sesuatu yang meningkatkan
frekuensi kegiatan seorang pegawai. Sesuatu dinamakan imbalan atau bukan,
tergantung pada keseluruhan pengaruh terhadap perilaku pegawai. Jika kinerja
seorang pegawai diikuti oleh sesuatu dan kinerja lebih sering terjadi di saat
kemudian setelah sesuatu, maka sesuatu tersebut disebut imbalan.
Pemberian imbalan yang positif oleh pimpinan
mempunyai hubungan yang positif terhadap peningkatan kemampuan dan kepuasan
pegawai pada kelompok tugas administratif, profesi, teknik dan pelayanan di
Rumah Sakit ( Penelitian Sims dan Szilagyi ,1975)
Dalam praktek, sayangnya sering terjadi kesalahan
pemberian imbalan (disfunctional reward). Pemimpin memberikan imbalan justru
terhadap perilaku pegawai yang tidak diharapkan, sementara itu hukuman justru
diberikan pada perilaku pegawai yang baik (Prawirosentono, 1999). Sebagai
contoh seorang pegawai yang mempunyai kemampuan menyelesaikan tugas laporan
yang buruk, tiba-tiba pimpinan mengalihkan tugas secara permanen kepada pegawai
lain yang dipercaya mampu mengerjakannya dengan baik. Pada situasi seperti itu,
secara tidak sengaja seorang pegawai memperoleh imbalan dengan membuat
kesalahan dan seseorang mendapat hukuman setelah membuat pekerjaan yang baik.
TUJUAN IMBALAN :
1. Memotivasi anggota
organisasi
Sistem
imbalan yang dirancang oleh suatu organisasi harus mampu memacu motivasi kerja
dari anggota organisasi agar berprestasi pada tingkat yang tinggi. Untuk itu
imbalan yang dibentuk oleh organisasi harus memiliki nilai di mata organisasi.
2. Membuat kerasan
pekerja yang sudah ada
Sistem imbalan yang dibuat oleh suatu organisasi
ditujukan unutk mempertahankan perkerja
yang sudah ada terutama perkerja yang berkualitas agar mereka kerasan berkerja
dan tidak mudah tertarik untuk pindah ke organisasi yang lainya.
3. Untuk mencari orang-orang yang berkualitas
Kemajuan
suatu organisasi ditentukan oleh kualitas orang-orang yang ada didalamnya.
Organisasi harus mampu menarik orang-orang yang berkualitas agar mereka tertarik
untuk masuk kedalam organisasi. Salah satu daya tarik seseorang masuk bergabung
ke dalam suatu organisasi adalah sistem imbalan yang dibentuk dan diterapkan
oleh organisasi tersebut.
Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan hidup
yang bersifat memaksa, berisikan suatu perintah larangan atau izin untuk
berbuat atau tidak berbuat sesuatu atau dengan maksud untuk mengatur tata
tertib dalam kehidupan masyarakat. (Soerojo Wignjodipoero, S.H).dengan
tujuan agar kinerja pada
organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Jika aturan dan hukum dalam
suatu organisasi tidak berjalan baik maka akan terjadi konflik kepentingan baik
antar individu maupun antar organisasi
Pada suatu organisasi sangat diperlukan aturan
dan hukuman serta imbalan dimana imbalan dalam suatu organisasi itu
penting karena kita memang menghargai mereka yang sudah berupaya mengubah cara
kerja mereka. Imbalan juga memperlihatkan bahwa kita menganggap penting budaya
tersebut. Pesan-pesan pentingnya sebuah budaya harus kita sampaikan terus
menerus. Pesan dengan menyampaikan di dalam pertemuan atau setiap pagi sebelum
memulai kegiatan memang efektif tetapi lebih efektif jika kita memberikan pesan
secara tidak langsung.
Imbalan juga akan memicu orang-orang untuk
melakukan yang terbaik. Sebaiknya Imbalan bukan untuk mereka yang paling di
dalam bidangnya melainkan berikan target dan berikan Imbalan buat mereka yang
melampui target yang ada. Imbalan juga berfungsi untuk memperlihatkan bahwa
kita sebagai atasan menghargai kinerja mereka yang sesuai dengan aturan yang
berlaku.
Sedangkan aturan dan hukuman berfungsi sebagai suatu
alat pengendali agar suatu kinerja dalam suatu organisasi tersebut dapat
berjalan dengan baik. Jika suatu organisasi aturan dan hukuman tidak diterapkan
maka suatu organisasi tersebut tidak akan berjalan dengan baik dan akan
menimbulkan konflik kepentingan baik antar individu ataupun antar organisasi.
Untuk mengefektifkan peraturan tersebut butuh
kesadaran untuk mematuhi peraturan yang sudah diterapkan dalam sebuah
organisasi tersebut, maka dibuatlah hukuman agar kita mematuhi hukuman
tersebut. Hukuman tersebut juga berlaku dalam bersosialisasi contohnya dalam
berorganisasi. Perlunya hukuman dalam organisasi agar pelaku dalam organisasi
tersebut dapat merubah perilaku pegawai, yaitu dengan mempertimbangkan: Waktu,
Intensitas, Jadwal, Klarifikasi, dan Impersonalitas (tidak bersifat pribadi).
DAFTAR PUSTAKA
dibuat : 28 Mei 2013.
10.00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar